Kamis, 17 April 2008

Bagaimana Mencintai, Dicintai atau Tidak Sama Sekali

Aku tak tahu lagi bagaimana rasanya mencintai dan dicintai. Ketika semua umat manusia begitu terhanyut dengan membanggakan dengan apa yang mereka sebut cinta, aku justru malah jauh meninggalkan angan semuanya. Bahkan untuk membayangkannya pun sungguh aku tak sanggup.


Banyak yang bilang aku putus asa dalam mencari sebuah cinta. Tapi aku tak merasa demikian adanya. Bagiku cintaku telah berlalu dan pergi jauh seiring kepergiannya dalam hidupku. Saat dimana aku benar-benar membutuhkan dia, aku pun pada saat yang sama harus dengan rela melepas kepergiannya dengan yang lain, semua itu demi kebahagiaannya.


Cinta memang tak selalu indah. Tak selalu harus dimiliki, tak selalu harus berhujung manis. Tapi aku bangga karena aku pernah merasakan cinta yang sangat dalam dan tulus sebelum aku kehilangan semuanya. Aku bangga bisa bertahan dengan keyakinanku atas cinta saat itu. Meski aku tak mau memaksakan tadkir demi sebuah cinta yang bukan untuku.


Satu hal yang tak kan pernah kulupa, bahwa dari dirimulah aku mengerti apa itu cinta, indahnya kasih sayang, merdunya suara sang kekasih saat kita bersama, hangatnya genggaman tangan yang tak kan pernah ada sehangat dirimu.


Aku kan tetap bertahan dengan cinta ini, menanti sebuah masa yang kuyakin kita akan bersama, dimana saat itu aku bisa membuktikan dan menunjukkan kepadamu, apa arti cinta bagiku dan untukmu.

Tidak ada komentar: