Dia membiarkanku dalam kesendirian ditengah terik yang membakar. Aku tertegun merenungi semua yang ada dihadapku. Sementara bibir ini tak kuasa menahan rasa iba dalam takdir yang tengah menghentakkan kakinya di jalanku.
Berlebihankan setiap kali aku menengadah tangan mengharap kebahagiaan dalan sisa hidupku? Berharap mentari tersenyum kembali di pagi hari kepadaku, Menginginkan belaian hangatnya pelukan senja dalam emasnya sinar mentari dibalik cakrawala barat.
Hati ini telah terbakar oleh api kesendirian yang merajut diri ke dalam kain tak berminyak. Dia membakar seluruhnya meluluhkan kehidupan yang memang sudah tak bertujuan. Harapku berbagi dengan dia, namun tak pernah ku bisa mewujudkannya. Hanya kehampaan yang menghampiriku sementara dia telah berlalu akibat kebodohanku. Aku yang tertinggal dalam kesendirian dan kesepian yang mendalam.